About the Blogger

Cuma Mahasiswa yang suka luntang lantung dan gak tahu arah. makannya doyan jalan-jalan buat nyari arah.
aku? siapa? mampir aja ke sini atau ke sini . tar juga tau. hehe

Minggu, 12 Maret 2017

Benar? Salah? itu apa?

Apa yang menurutmu baik, belum tentu baik untuk setiap orang.
Seperti halnya, apa yang menurut setiap orang baik, belum tentu baik untuk anda.

Mereka bilang Al-Quran itu baik untuk setiap umat manusia.

Tapi yang perlu kalian tahu adalah, sebagian besar isi dari kitab suci Al-Quran, dapat di multitafsirkan.

(Mari kita ambil contoh tentang masalah "jilbab". Di dalam alquran, yang membahas hal ini ada 3 ayat, dan tidak ada yang secara eksplisit mengatakan bahwa jilbab itu harus menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Yang paling eksplisit mengatakan tentang jilbab  

{يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا} [الأحزاب : 59]. 

Itu merupakan surat al-ahzab ayat 59. Itu perintah Tuhan kepada nabi dan umatnya untuk memakaikan "jilbab" kepada anak dan istri mereka agar mereka dapat dikenali dan terhindar dari kejahatan. Dari sini kalo kamu mau cari tahu, banyak sekali yang memperdebatkan apakah yang dimaksud dengan jilbab di sini. Dan kenapa juga perlu ditambahi dengan "agar mereka dapat dikenali". Apakah yang dimaksud dengan jilbab di sini ialah pakaian tertutup yang sesuai dengan zaman dan lokasi ia berada, agar mudah dikenali nantinya oleh masyarakat tersebut.

Maksudnya, apakah relevan memakai abaya atau bahkan burqa di Indonesia, yang mana abaya atau burqa sendiri ialah adat istiadat timur tengah dan bukan adat istiadat orang Indonesia. Bukannya itu malah membuat mereka jadi "sulit dikenali" ya? Apalagi ditempat yang bukan adat nya pakaian tersebut. Ini bukan saya yang bilang, tapi beberapa ahli tafsir di luar sana yang mengatakan hal tersebut.

Lalu sebenarnya jilbab itu apa? 

Nah, ini poin yang ingin saya sampaikan. Bahwa dalam satu ayat alquran, bisa banyak tafsirannya. Banyak orang mencoba menafsirkan satu persatu ayat alquran, demi kebutuhan manusia pada kondisi dan zamannya masing-masing)

Oleh karena itu, kamu mengenal yang namanya "ijtihad", "ijma", "ihtisan" atau hal lain semacamnya.

Oleh karena itu pula, kamu pun mengenal paham-paham atau aliran-aliran dalam islam. Ada NU ada Muhamaddiyyah. Ada Syiah ada juga Sunni.

Pertanyaannya, mana dan siapakah yang paling benar?

Jika kamu tanya ke masing-masing mereka, mereka pasti akan menjawab bahwa aliran merekalah yang paling benar. Yang lain belum tentu benar. Dan mereka pastinya mempunyai alasan yang sangat kuat dibalik pembenaran mereka tersebut.

Maka jawaban yang paling tepat mungkinlah "tidak ada yang salah. Mereka  semua benar, setidaknya menurut pendapat dan persepsi mereka masing-masing".

Lalu sebenarnya, apakah kebenaran yang haqiqi itu? Buat saya pribadi. Itu tidak ada. Setiap hal, bisa saja benar. Tergantung bagaimana cara anda memandangnya.

Lalu apakah kita mempunyai  hak untuk menilai sesuatu itu salah, atau benar? Sebagai pribadi. Kita wajib mempunyai nilai-nilai yang harus kita yakini. Kita pribadi harus bisa menilai mana yang baik dan mana yang benar untuk diri kita.

Yang salah adalah, ketika kita memaksakan kebenaran dan kebaikan yang kita yakini, kepada orang lain. 

Atau menilai orang lain yang tak senada dengan kita itu, salah. Tanpa kita tahu alasan mereka memilih nada tersebut.

Baiklah. Siapa yang tidak tahu manfaat coklat? Banyak yang bilang coklat sangat baik untuk tubuh. Lalu, Kamu pasti akan menawarkan coklat tersebut kepada semua orang. Karna menurutmu, coklat itu baik dan banyak manfaatnya. Semua orang harus mencoba dan memakannya.

Nah, coba kamu berikan coklat tersebut, kepada orang yang memiliki penyakit maag yang sudah kronis. Orang yang mempunyai penyakit tersebut, pasti akan menerima coklat tersebut, namun tidak berani memakannya sekaligus banyak. Karna untuk penderita, cukup satu batang silverqueen, untuk dapat merusak pencernaannya selama seharian penuh.

See?

Oh. "Ya elu gila aja. Ngasih coklat ke orang yang sakit maag!"

Oke, another case.

"Memanjat pohon adalah hal yang harus kita semua kuasai, karna buah-buahan yang lezat selalu ada di atas pohon yang tinggi itu" kata pak guru monyet kepada murid-muridnya.

Muridnya pak Nyet-nyet ada banyak, ada Jaja si Gajah. Ada Papa si Jerapah. Dan juga ada Okan si Ikan.

Ingin mengajari Ikan untuk memanjat, hanya karna menurut monyet, memanjat itu baik?
Yang benar saja.

Lalu, sebenernya dari panjang kali lebar pembahasan ini, apa sebenarnya poin yang ingin dicapai? Mulai dari awal membahas al-quran, sampai monyet juga ikut dibahas. Poinnya apa sih?

Kembali ke ucapan saya di awal tadi, bahwa:
Apa yang menurutmu baik, belum tentu baik untuk setiap orang.
Seperti halnya, apa yang menurut setiap orang baik, belum tentu baik untuk anda.

  1. Janganlah kita memaksa seseorang yang tak senada dengan kita, agar senada dan satu frequensi dengan kita. dengan alasan nada dan frequensi yang kita punya, adalah yang paling benar.
  2. Karna walau bagaimanapun, ikan gak akan pernah menganggap "pohon" sebagai sebuah hal yang menarik dan baik. Karna toh, makanannya semua tersedia di dalam air.
  3. Lalu, kalo kita gaboleh menilai dan mengubahnya, apa dong yang bisa kita lakukan?
  4. Belajar. Lupa nih kata siapa, tapi ada yang pernah bilang "selalu buang semua isi gelasmu, ketika kamu ingin mempelajari sesuatu"
  5. Buang semua untuk sementara, semua hal yang kamu yakini. Pastikan itu benar-benar kosong, lalu pelajari suatu hal yang bertentangan dengan keyakinanmu yang ada saat ini. Pahamilah, alasan dibalik keyakinan mereka. Kenapa keyakinan mereka dapat berebeda dengan keyakinan yang kita punya. Pelajari. Dan pahamilah.
  6. Lalu, kalo sudah paham. Gimana dong menentukan siapa yang benar dan salah?
  7. Nah. Cukup sampai di situ. Kalau kamu sudah bisa sampai tahap tersebut. Kamu nantinya akan bisa sampai pada tahap-tahap yang jauh lebih lanjut.
  8. Tahap dimana anda siap untuk berpikiran terbuka, dan selalu ingin tahu dan terus belajar. Memandang suatu hal dari berbagai macam sisi.

Ini poin sebenarnya yang ingin saya sampaikan....

"Pandanglah suatu hal dari berbagai macam sudut pandang. Dan berpikirlah secara terbuka. Dari situ, anda tidak akan menutup pikiran anda terhadap sesuatu hal yang baru. Pikiran anda akan terus berkembang. Dan anda akan terus belajar."

Karna "Learning is Never Ending Process"

Dan itulah mengapa kata pertama yang diwahyukan Tuhan kepada Rasulullah adalah "Iqra" yang artinya membaca. Yang jika ditarik lebih jauh, permintaan Tuhan kepada manusia adalah untuk terus belajar. Dan jangan pernah membunuh rasa ingin tahumu, yang pernah pada diri kamu, saat kamu masih kecil. Karna itu merupakan kunci untuk terus membaca. Dan terus belajar.

-Selesai-

Selasa, 31 Mei 2016

Apa Warnamu?

Warna? warna bisa mempengaruhi Mood seseorang lho. tau gak? kenapa MCD, KFC, logonya warna merah?  tau gak, kenapa tiap ngeliat langit yang biru, rasanya jadi tenang. dan melihat pepohonan yang hijau, rasanya jadi segar. ternyata, warna juga punya jiwa yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya. berikut penjelasannya.


Merah
Merah adalah warna yang paling emosional, sehingga sebagaimana orang lagi emosi, warna merah dapat meningkatkan detak jantung dan frekuensi nafas. Dalam psikologi warna merah merupakan simbol dari energi, gairah, action, kekuatan dan kegembiraan. Dominasi warna merah mampu merangsang indra fisik seperti meningkatkan gairah seksual. Warna merah dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga banyak restoran yang menggunakan warna merah, kayak McD, Pizza Hut, KFC, Wendy's. Merah adalah warna yang menarik perhatian, sehingga ahli dekorasi mengatakan kalau ada furniture yang berwarna merah, benda itu harus sempurna. Karena menarik perhatian itulah, data menunjukkan kalau mobil berwarna merah adalah mobil yang paling sering dicuri. Negatifnya warna merah identik dengan kekerasan dan kecemasan. Untuk menjaga keseimbangannya warna merah baik jika dipadukan dengan warna biru muda.


Kuning
Warna kuning adalah warna yang ceria dan hangat. Kuning membuat bayi mudah menangis, jadi jangan cat kamar bayi dengan warna kuning. Dengan warna kuning, orang akan lebih berkonsentrasi, dengan warna kuning orang jadi turun emosi. Dari sisi psikologi keberadaan warna kuning dapat merangsang aktivitas pikiran dan mental. Warna kuning sangat baik digunakan untuk membantu penalaran secara logis dan analitis sehingga individu penyuka warna kuning cenderung lebih bijaksana dan cerdas dari sisi akademis, mereka lebih kreatif dan pandai meciptakan ide yang original.

Biru
Warna biru lebih mengacu pada pria. Lihat aja produk yang ada tulisan "for Men", N*vea, C*ear, semuanya biru. Biru juga menggambarkan ketenangan, tapi kalau kebanyakan, kitanya yang malah bisa depresi. Ada juga penelitian yang menyatakan kalau karyawan akan lebih produktif jika ruang kerja mereka berwarna biru. Penelitian lebih unik lagi menunjukkan kalau atlet dapat mengangkat beban lebih berat pada ruangan bercat biru. Berlawanan dengan warna merah, warna biru malahan dapat menurunkan nafsu makan. Orang yang ingin diet disarankan sering menggunakan warna biru. Biru menggambarkan loyalitas, jadi kalau ingin ikut interview kerja, pakai pakaian biru.  Sekarang, biru biasa dipakai pada perusahaan bisnis, karena itu tadi, produktif dan tidak invasif.

Hijau
Hijau menggambarkan kesehatan, uang, dan warna alam.Berdasarkan cara pandang ilmu psikologi warna hijau sangat membantu seseorang yang berada dalam situasi tertekan untuk menjadi lebih mampu dalam menyeimbangkan emosi dan memudahkan keterbukaan dalam berkomunikasi. Hal ini diyakini sebagai efek rileksasi dan menenangkan yang terkandung dalam warna ini..

  
Coklat
Warna coklat adalah salah satu warna yang mengandung unsur bumi. Dominasi warna ini akan memberi kesan hangat, nyaman dan aman. Kelebihan lainnya adalah warna coklat dapat menimbulkan kesan modern, canggih dan mahal karena kedekatannya dengan warna emas.

Pink
Pink adalah warna merah yang lebih muda. Sudah umum kalo pink adalah warna cinta dan romantis. Pink juga berarti kebaikan dan polos. Uniknya, di tim olahraga biasanya mengecat kamar ganti pemain musuh dengan warna pink untuk menurunkan semangat musuh mereka. Beberapa penjara untuk penjahat berbahaya biasanya di-cat dengan warna pink supaya tahanan tidak agresif dan lebih tenang. 

Orange
Warna oranye memberi kesan hangat dan bersemangat. Warna ini merupakan symbol dari petualangan, optimisme, percaya diri dan kemampuan dalam bersosialisasi. Warna oranye sebagai peleburan dari warna merah dan kuning, sama-sama memberi efek yang kuat dan hangat. Namun sekedar catatan bahwa warna oranye juga dapat memberi kesan murah jika digunakan terlalu dominan, karena warna ini memberi kesan mudah untuk dijangkau. Warna yang baik untuk dipasangkan dengan warna oranye diantaranya adalah warna ungu atau biru karena akan memberi kesan unik dan berkelas.


Putih 
Putih berarti murni, polos, kosong, dan luas. Putih membantu kreativitas, makanya white board berwarna putih. Sering digunakan untuk manipulasi ruang. Anggota medis biasanya menggunakan warna putih untuk menggambarkan sterilitas. Pengantin pakai pakaian putih agar lebih saling percaya. Kekurangan warna putih adalah dapat memberi rasa sakit kepala dan mata lelah jika warna ini terlalu mendominasi.
Hitam
Biasa sebagai simbol kejahatan, hitam juga berarti kekuatan. Hitam sering digunakan dalam fashion karena dapat membuat orang terlihat lebih langsing. Tapi rupanya, sering memakai pakaian berwarna hitam membuat orang mudah mengagumi kita. Karena Hitam, Berarti Elegan. Hitam juga menandakan sesuatu yang berat dan serius. Mana yang lebih berat dari gambar ini?



nah, itu kalo warna menurut perspektif psikologi. kalo menurut kamu? 

sumber:
http://nowsourcing.com/blog/wp-content/uploads/2012/01/louisville-painter.html
http://psychology.about.com/od/sensationandperception/a/colorpsych.htm
http://www.colour-affects.co.uk/psychological-properties-of-colours
http://www.infoplease.com/spot/colors1.html
http://www.2knowmyself.com/miscellaneous/Color_psychology
http://www.precisionintermedia.com/color.html

Jumat, 22 Januari 2016

Bunuh Saja Kaum Homoseksual Itu! Halal Darahnya!

"Mati aja lu! Gay bangsat! kaum laknat! jangan kau bawa bencana di negri kami!"

“Bertobatlah anda. Kitab manapun tidak ada yang merestui hubungan anda. Beberapa hadis juga bilang, kalau kaum homoseksual itu halal darahnya. Banyak-banyak ngaji. Perbanyak lagi solatnya. Minta ampun sama Allah. Semoga Allah memberkati anda”

“et bro, cewe diciptain cakep-cakep. Ngape sih lu malah sukanye ama cowo. Heran gue”

Pernahkah anda mendengar kata-kata seperti itu? Atau anda merupakan salah satu di antaranya yang mengucapkannya? Menurut anda, salah tidak sih jika seseorang memilih jalan hidupnya untuk menjadi seorang homoseksual? Well, mari kita mendiskusikannya dan berpikir sejenak. Dan yuk, kita lihat perspektif mereka yang memilih jalan hidupnya sebagai seorang homoseksual.  

Sebelum kita membahas topik inti, mari kita cari tahu dulu definisi-defini dari kata-kata LGBT tersebut.

Kata homoseksual adalah hasil penggabungan bahasa Yunani dan Latin dengan elemen pertama berasal dari bahasa Yunani ὁμός homos, 'sama' (tidak terkait dengan kata Latin homo, 'manusia', seperti dalam Homo sapiens), sehingga dapat juga berarti tindakan seksual dan kasih sayang antara individu berjenis kelamin sama, termasuk lesbianisme. ("Etymology of Homosexuality", University of Waterloo). Dengan bahasa yang lebih simple, Homoseksual adalah mereka yang menyukai sesama jenisnya sendiri. Lalu, selain itu juga dikenal kata-kata yaitu Panseksual (penyuka semua jenis macam gender) Poliseksual (penyuka banyak jenis gender) dan juga Bisesksual (menyukai hanya terpaut antara dua gender). *apa bedanya? searching di google aja yah. Kita bukan mau ngebahas intinya di situ**oya gender itu bukan hanya laki-laki dan perempuan. Tapi lebih merujuk pada perilaku, kegiatan, atribut dan peran yang dibangun secara sosial, dan dikenal sebagai maskulin dan feminin* lalu juga dikenal kata-kata seperti Transgender. adalah istilah umum untuk orang yang identitas, ekspresi atau perilaku yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya saat lahir. Bisa dari laki-laki ke perempuan. Ataupun perempuan ke laki-laki.

Sampe sini paham, apa bedanya masing-masing kata tersebut? Oke kita lanjut.

Jaman dulu kala, dalam Al-Kitab juga dijelaskan padaKitab Kejadian,  Injil Matius dan Injil Lukas, yang juga dibahas dalam Al-Quran pada surah An-Naml dan Hud. Isinya kurang lebih sama. Beberapa ayat diantaranya, membahas tentang kaum Luth atau Lot, yang gemar melakukan Sodomi. Lalu apa yang terjadi pada mereka setelahnya? Iya. Bumi digonjang-ganjingkan , meteor meteor jatuh, untuk mereka yang tidak taat kepada perintah-Nya. Betapa murkanya Tuhan kala itu. Sampai-sampai Allah ceritakan pada 2 kitab sucinya.

Beberapa hadist juga membahas mengenai hal ini, salah satunya “Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah kedua pelakunya” [HR Tirmidzi : 1456, Abu Dawud : 4462, Ibnu Majah : 2561 dan Ahmad : 2727]. Mereka halal darahnya.

Tapi, apakah mereka sehina itu? Bagaimana dengan sisi psikologis mereka? Apakah mereka yang memang dengan sadar memilih jalan hidup seperti itu?

“Tuhan, mengapa kau ciptakan aku berbeda? Mengapa jalan hidupku harus seperti ini?”

Begitulah kurang lebih, hasil dari penelitian kualitatif gua sendiri (yang belum tentu bisa digeneralisasikan kepada seluruh kaum Gay dan Lesbian). Itu merupakan pertanyaan yang sering diucapkan oleh para pelaku homoseksual. Iya, saya banyak kenal mereka para gay maupun lesbian. Dan rata-rata dari mereka khawatir akan sanksi sosial dari masyarakat. Pada dasarnya mereka tidak mau hal ini terjadi pada hidup mereka. Mereka juga mau normal seperti kebanyakan orang-orang. Capek jika harus sembunyi-sembunyi terus.

Gini, saya ingin bertanya sesuatu hal kepada anda.

Pernahkah anda, memiliki sebuah masalah atau sebuah “dosa”, dan tidak tahu mau cerita ke siapa? Karna mungkin setiap orang yang akan anda berikan cerita anda, mungkin akan Menilai anda sebagai orang yang salah. Padahal niat anda, setidaknya ada seseorang yang mau mendengarkan cerita anda. Dan mungkin cari solusinya bareng-bareng. Pernah?

Kurang lebih seperti itulah yang terjadi pada mereka kaum gay dan lesbian. Karna takut banyak orang yang mengantri untuk membunuhnya, maka akhirnya mereka hidup penuh dengan “kebohongan”.

Lalu apakah mereka yang memilih jalan hidup seperti ini dengan sadar?

Beberapa kasus homoseksual, disebabkan oleh faktor genetik. Atau bagi beberapa pelaku transgender, disebabkan oleh masalah sistem hormonalnya. Tapi, fakta yang paling mengejutkan saya adalah, tidak sedikit dari mereka para pelaku homoseksual disebabkan oleh masa lalu mereka yang kelam. Malah menurut penilitian kualitatif saya (lagi-lagi hal ini tidak bisa digeneralisasikan, karna sampel yang saya punya juga tidak sampai ribuan). Saya belum menemukan mereka yang menjadi pelaku ini, disebabkan oleh karna “ya coba-coba aja. Iseng. Kayaknya asik”.
Lho, emang masa lalu yang kelam tuh, maksudnya gimana?

Saya ceritakan sebuah kisah menarik dari salah satu teman homoseksual saya. Sebut saja namanya Mawar (bukan nama sebenarnya).

Singkat cerita, saya punya teman wanita. Cantik. Banget. Pada suatu hari, ia meneritakan dirinya, bahwa ada hal yang kurang lazim terjadi pada dirinya. “she likes woman”. Iya, dia lesbian. Lalu saya tanyakan kepadanya, mengenai awal mula mengapa bisa terjadi hal seperti itu. Apa yang menyebabkannya.
Ternyata, diwaktu kecilnya. Di saat yang lazimnya anak-anak kecil lakukan adalah, bermain bersama teman-teman sebayanya. Bermain boneka-boneka an. Masak-masakan. Rumah-rumahan. Atau bermain tak umpet bersama dengan teman-teman lainnya. Tapi tidak denganya. Masa kecilnya, dihabiskan dengan harus “melayani” om nya. Iya. Om nya, yang merupakan kerabat dari ayahnya, melakukan kekerasan seksual terhadap teman saya tersebut. Dia sering sekali disetubuhi dengan paksa. Bukan Cuma satu. Tapi dua om nya. Bukan Cuma sekali. Tapi berkali-kali.
Berangkat dari situ, ia akhirnya tumbuh dengan rasa kebencian terhadap laki-laki. Dan ingin melindungi teman wanita yang lainnya. Tanpa disadari, akhirnya saat dewasa, ia merasakan ketertarikan terhadap sesama jenisnya sendiri.

Salahkah teman saya ini? Salahkah si Mawar?

Sampai akhirnya ia bertemu dengan saya, kami bercerita panjang lebar mengenai hidup kami masing-masing. Dan ia juga bercerita kepada saya bahwa, ia pun tak mau hidup dengan kondisi seperti ini. Akhirnya dengan kesepakatan bersama, dan memang keinginan dari dirinya sendiri. Akhirnya, ia menjalani terapi psikologi dengan seorang profesional. Beberapa kali datang, dan sepertinya ada progress ke arah yang positif, ia mulai tertarik jika melihat pria. Namun sayang. Karna ada beberapa alasan yang tidak bisa saya sebutkan. akhirnya kami memilih untuk mengakhiri sejenak sesi selanjutnya. Setelah itu, saya tidak mendengar kabar darinya lagi. Semoga kamu baik-baik saja yah, Mawar.

Itulah. Itu merupakan cerita dari salah satu teman saya. Dan cerita serupa juga banyak saya temukan pada orang yang anda sebut gay maupun lesbian. Mereka memiliki masa lalu yang kurang mengenakkan. Yang akhirnya membuat mereka lebih menyukai sesama jenisnya. Walau, tidak semua berujung saya ajak hypno. Tapi pada dasarnya mereka juga tidak merasakan kenyamanan dengan tuntutan lingkungannya, dan ingin mencoba untuk berubah.

Mereka pada dasarnya ingin didengar, dan setidaknya diterima oleh kita semua. Mereka tidak ingin dinilai sebagai orang kafir. Mereka tau mereka salah. Dan apakah kesalahan yang ada pada mereka, murni karna keinginannya? Belum tentu. Banyak sekali variabel yang dapat mempengaruhi hal tersebut.
Mulai dari sekarang, himbauan pribadi dari saya, mengajak teman-teman. Ayok, buka pandangan temen-temen yang ngebaca tulisan ini. Untuk jangan langsung menilai mereka sebagai kafir. Atau malah menyiapkan sebilah pisau untuknya. Mari kita dengarkan subjektifnya terlebih dahulu. Hargailah mereka dengan pilihannya, dan kalau salah satu dari anda peduli dengan kaum mereka, dan ingin merubahnya. Ajak ngobrol baik-baik. Jadilah pendengar yang baik. Dengarkan subjektifnya. Dan tanyakan, apakah ia mempunyai keinginan untuk berubah. Dan lain-lain. Saran sih, ajak-ajak main ke psikolog aja biar enakan. Jadi jangan main langsung bunah bunuh ae. Enakkan hidup rukun dan damai? Bukankah hal yang seperti itu yang islam ajarkan? Kedamaian di alam semesta. Bukankah itu yang Yesus ajarkan? Menyelamatkan.

Oya, omong-omong, membawa mereka ke arah yang normal lagi, mungkin akan sedikit sulit, apalagi bagi mereka yang sudah merasakan kenikmatan seksual bersama sesama jenisnya. Well, penilitian paling mutakhir menceritakan bahwa, kenikmatan seksual yang didapat dari pasangan homoseksual, SAMA DENGAN, kenikmatan seksual yang anda rasakan ketika anda bercumbu dengan pasangan lawan jenis anda. Impuls impuls di otak muncul dari tempat yang sama. Hormon yang dihasilkan juga sama.
Jadi, merubah seseorang homoseksual yang sudah terlanjur menikmati kenikmatan seksual, mungkin akan sedikit sama sulitnya dengan merubah seseorang yang normal menjadi gay. Yaa, kurang lebih seperti itulah.

So, masih mau menilai langsung mereka yang homoseksualkah?


Happy exploring folks!

PostScript: 1. Oya, saya berbicara seperti ini, bukan berarti artinya saya mendukung LGBT yah. Oh bukan berarti juga saya menginginkan mereka mati. Saya berbicara seperti ini. Hanya ingin memberikan sedikit perspektif baru sama temen-temen pembaca. Saya hanya ingin keberadaan mereka (LGBT) setidaknya dihargai secara utuh. Hargai perspektif mereka. Mereka juga punya hak untuk hidup dan mencintai. Sukur sukur kalo bisa buat mereka jadi pecinta lawan jenis juga. Soalnya temen-temen w yang lesbi, cakep cakep bre. Mayan kan. Hehe Udah itu aja.

2. Jangan takut bergaul ama orang lgbt. Mereka juga kalo suka, milih milih kalik. Mereka juga seleranya bagus bagus. Yakali.