About the Blogger

Cuma Mahasiswa yang suka luntang lantung dan gak tahu arah. makannya doyan jalan-jalan buat nyari arah.
aku? siapa? mampir aja ke sini atau ke sini . tar juga tau. hehe

Senin, 10 Desember 2012

1. Psikoanalisa

Jiwa manusia itu sangat rumit, kami sebagai mahasiswa psikolog digembleng habis-habisan untuk memplejarinya. walhasil ditemukan 5 pendekatan dan beberapa aliran untuk memahami sifat-sifat manusia. sore ini saya ingin membahas 1 pendekatan terlebih dahulu.

1. Psikoanalisa

Psikoanalisa dipopulerkan oleh Sigmund Freud, beliau menyebutkan bahwa manusia itu pada dasarnya jahat, Freud menyebut prinsip kesenangan (pleasure principle). semua manusia itu pada dasarnya ingin selalu dipenuhi hawa nafsunya. nafsu untuk makan, minum, tidur, sex, dan lain-lain. selanjutnya hal yang seperti ini lebih dikenal dengan nama id.  semua kebutuhan id pada dasarnya ingin selalu harus dipenuhi. jika tidak terpenuhi maka akan terjadi kecemasan yang amat sangat. beberapa akhirnya disalurkan melalui mimpi

selain id, yang berlaku pada diri manusia adalah super ego super ego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

lalu komponen terakhir adalah ego, Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.

Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.

INTERAKSI ANTARA ID, EGO DAN SUPER EGO

saya analogikan Id itu adalah Kuda, Super ego adalah Joki,  dan arah kuda itu berjalan adalah Ego . mari kita bermain bersama si penunggang kuda satu ini.
menurut anda, apa itu sifat dasar kuda?
Liar, dan Semaunya bukan. seperti itulah Id yang ada pada manusia. Liar bak hewan, kuat bagaikan kuda.
apa jadinya jika Kuda itu berjalan sendirian tanpa didampingi oleh sang penunggang kuda atau joki. pasti tak tau arah dan liar kemana-mana bukan.
itulah guna dari super ego, ia bersifat mengarahkan id agar tidak terlalu liar dan tetap dapat berjalan sesuai tempatnya.
dan ego, adalah hasil akhir dari interaksi antara id dan super ego. ego adalah sang eksekutor, dan arah dari kuda itu adalah analogi dari ego. entah kuda tersebut tetap liar, atau si joki yang memegang kendali atas kudanya. atau keduanya seimbang. tergantung ego nya, ingin menuruti ke arah mana.

butuh visualisasi? nih



jadi kesimpulannya adalah.
komponen jiwa manusia menurut pendekatan psikoanalisa ada 3
Id
Ego
dan Super Ego

Id adalah nafsu dasar manusia
Super ego adalah norma-norma yang berlaku di masyarakat yang bersifat untuk mengendalikan Id
dan Ego adalah sang Eksekutor, mau dibawa kemana jiwa dan raga manusianya tergantung ego nya.
 

Coba kita analasis kasus, orang yang sedang memperkosa melalui pendekatan psikoanalisa.

Idnya orang tersebut adalah hasrat akan kebutuhan seksualnya yang sangat tinggi, dan kebetulan melihat wanita cantik dengan pakaian minim di depannya
Super Ego nya adalah norma yang berlaku pada lingkungannya, bahwa SALAH jika memperkosa orang
Ego nya adalah, ID yang berinteraksi secara hebat dengan superego, setelah perang berkecamuk di otaknya, ego nya lebih memilih Id, dan akhirnya Id lah yang menang dan akhirnya Id yang menguasai jiwa dan raga sang pemerkosa.

sebenernya masih banyak pendekatan yang bisa dipelajari untuk melihat sifat manusia. masih adal 5 lagi. pendekatan behavior, kognitif, fenomenologi, neurologi, dan islam. namun penulis nampaknya punya tugas lain di luar sana. banyak jiwa yang mesti diselamatkan oleh penulis. hahaha jangan bilang siapa-siapa, tapi saya ini sebenernya ranger merah *whispering*

yang perlu diingat, tidak HANYA dengan satu pendekatan saja kita bisa menganalisis perlakuan seseorang, tapi satu kasus bisa dianalisis dengan BANYAK pendekatan. ya seperti yang sudah penulis sebutkan, masih ada kognitif, behavior dan lain lain.

akhir kata saya ucapkan wassalamualaikum.

Sumber : Mario Rizki (mahasiswa Psikologi semester 7)
               Abdurrahman Saleh, M.Si (Dosen Psikologi UIN Jakarta)

2 komentar:

  1. bas... isinya oke. tapi kenapa ada ranger merah sih :''''''')

    BalasHapus
  2. dikata diem-diem aja. udah soal itu jangan dibahaslah. cukup kita para pembaca aja yang tau. kasian si penulis kalo sampe ketauan identitas aslinya sampe ke penjuru dunia....

    BalasHapus